Nama   : Anis Wijayanti
NIM    : A.101.16.006
ARGENTOMETRI
Salah satu cara untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu larutan adalah dengan volumetri (titrasi). Volumetri (titrasi) merupakan cara  penentuan kadar suatu zat dalam larutannya didasarkan pada pengukuran volumenya.
Berdasarkan pada jenis reaksinya, volumetri dibedakan atas :
1.      Asidimetri dan alkalimetri
2.      Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi netralisasi asam-basa.
3.      Oksidimetri
4.      Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi oksidasi-reduksi.
5.      Argentometri
6.      Volumetri jenis ini berdasar atas reaksi kresipilasi (pengendapan dari ion Ag+).
Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan    kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan. Perbedaan Argentometri Mohr dan Argentometri Fajans.

Argentometri Mohr

Argentometri Fajans

Indikator
K2CrO4 5%
indikator adsorbsi
Prinsip
Membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3)

Indicator teradsobsi pada endapan yang terbentuk danmemberikan warna pada permukaaaan endapan
Suasana reaksi
pH netral (6,5-9)
pH netral
Titik Akhir Titrasi
Edapa coklat kemerahan
Endapan merah muda dalam larutan jernih



Titrasi pada metode ini harus dilakukan dalam suasana netral, karena jika system berada pada pH <6,5 maka ion kromat akan berkurang sehingga akan berkurang denga cepat sehingga siperlukan ion perak yag lebih banyak.
2 CrO4 2- +2H+            Cr2O72- +2H2O
Jika pH terlalu asam, sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4
 Sedangkan pada pH >11 akan terdadi pegendapan AgOH dengan Ag2O yang berwarna hitam dan menganggu penetuan titik akhir titrasi.
Ag+ + OH-          AgOH↓
2AgOH-          Ag2O + H2O
Pada pH basa sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang dibutuhkan.
Sesama larutan dapat diukur dengan natrium bikorbonat atau kalsium karbonat. Larutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat atau asam borat sebelum dinetralkan dengan kalsium karbonat. Meskipun menurut hasil kali kelarutan iodida dan tiosianat mungkin untuk ditetapkan kadarnya dengan cara ini. Namun oleh karena perak lodida maupun tiosanat sangat kuat menyerang kromat, maka hasilnya tidak memuaskan.

Daftar Pustaka :
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Jogja : Pustaka Pelajar

0 komentar: